Bangun Rantai Produksi Perikanan, Adi Sukses Jadi Pemasar Ikan di Ketapang

0
240
views

Meniti jejak usaha pemasaran ikan di Ketapang, Adi (39) menandai dirinya bukan hanya pelaku usaha perikanan yang berhasil, melainkan juga menjadi aktor utama dalam membangun rantai produksi perikanan. Dengan akar keluarga yang berlatar belakang nelayan, Adi telah membangun langkah-langkah usahanya sejak di masa sekolah.

Tidak hanya beroperasi secara mandiri, usaha pemasaran ikannya juga telah berhasil menggandeng 27 mitra nelayan. Secara rutin, setiap mitra nelayan ini mendaratkan hasil tangkapannya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sentok Ketapang, di mana Adi biasa mendapatkan hasil tangkapan ikan segar. Kerjasama yang terjalin dengan nelayan ini menjadi salah satu poin kunci dalam keberlanjutan dan kesuksesan usaha Adi hingga saat ini.

Melalui hal ini, ia tidak hanya memperluas usahanya tetapi juga memberdayakan sekaligus membuka peluang ekonomi bagi nelayan setempat. Hasilnya, puluhan ton beragam jenis ikan, seperti tenggiri, kerisi, dan senangin rutin di dapatkan Adi dari hasil tangkapan nelayan.

“Kalau cuaca lagi bagus ikan juga rame, masing-masing nelayan bisa dapat 300 kg-400 kg dalam seminggu,” ujar Adi.

Dalam usaha ikan segar, Adi tidak hanya terpaku pada penjualan langsung, tetapi juga melibatkan jaringan pengecer ikan keliling. Hal ini bukan hanya memberikan keuntungan sendiri, melainkan membuka peluang mata pencaharian yang menjanjikan bagi penduduk setempat. Prosesnya pun sederhana, para pengecer ikan keliling ini rutin datang langsung ke gudang milik Adi untuk memasok ikan segar berkualitas. Setelahnya, ikan-ikan ini dijual langsung kepada masyarakat.

Adi mencatat bahwa selama usahanya berjalan ikan kerisi dan tenggiri menjadi primadona di pasaran. Adapun mengenai pemasaran, ikan dijual dengan harga yang bervariasi tergantung pada jenisnya. Mulai dari Rp50.000/kg untuk ikan tenggiri, dan Rp10.000/kg untuk jenis ikan lainnya.

Dalam upayanya untuk mengembangkan usaha, Adi juga giat memasarkan berbagai komoditas perikanan yang diminati oleh berbagai kalangan. Salah satunya udang, menurutnya komoditas ini memiliki prospek yang cerah ke depan terutama jika didukung dengan modal yang cukup guna mendukung perputaran bisnisnya. Untuk mendukung langkah pengembangannya, modal usaha dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) pun turut ia akses.

“Modal tentu jadi pendukung yang utama. Karena semakin besar usahanya, semakin besar juga manfaat yang bisa dirasakan masyarakat,” ungkap Adi dengan penuh semangat.

Keberhasilan Adi dalam mengembangkan usahanya tentu menjadi inspirasi bagi masyarakat. Langkah-langkah strategis yang dipilihnya diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif bagi perkembangan komoditas perikanan khususnya di wilayah Ketapang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here