Pendamping LPMUKP Berdayakan Masyarakat Kelautan Perikanan

0
857
views

Bombana – Tenaga pendamping Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) merupakan aspek penting dalam menjalankan fungsi lembaga untuk menyalurkan dana bergulir bagi pelaku usaha kelautan dan perikanan di Indonesia. Keberadaan mereka menjadi fasilitas untuk mendampingi dalam hal pembuatan proposal pengajuan pinjaman modal, pencairan, hingga pengembaliannya. Lebih dari itu, mereka berperan dalam pengembangan usaha yang dijalankan.

Seperti Salwan, pendamping untuk Lokasi Layanan Pendampingan (LLP) Kabupaten Bombana dan Kota Kendari yang sudah bergabung sejak tahun 2017. Meski sudah tidak muda lagi dengan usianya yang 54 tahun, saat ini ia mampu mendampingi 24 debitur.

Sejak lulus dari Ilmu Administrasi Fakultas Sosial salah satu universitas di Makasar pada tahun 1992, Salwan terjun ke berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat. Misalnya saja, ia pernah bekerja sebagai Tenaga Ahli Pembangunan Kawasan, Penyuluh Perikanan Bantu, serta bergabung di suatu Non Government Organization (NGO).

Berbekal pengalaman itulah, ia merasa sanggup untuk menjadi pendamping di LPMUKP. Ia mengetahui betul masyarakat kelautan dan perikanan membutuhkan modal usaha yang besar sehingga pinjaman modal dari LPMUKP akan sangat membantu.

“Masyarakat yang termarjinal terpinggirkan, tetapi memiliki potensi dan sarana pendukung, kenapa kita tidak dorong mereka untuk berkembang lebih baik,” ujar pria yang hingga kini sudah 30 tahun berkecimpung dalam bidang pemberdayaan masyarakat.

Kepada para pelaku usaha, ia berusaha mengubah pola pikir mereka agar lebih maju, yaitu dengan memperbaiki sistim administrasi sehingga perkembangan usaha menjadi lebih terpantau. Ia juga mendorong mereka untuk menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang.

Salwan sangat senang menjalankan tugasnya memberdayakan masyarakat. Kebahagiaan bagi Salwan saat melihat perkembangan usaha para debiturnya khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Misalnya, Koperasi Serba Usaha (KSU) Adi Jaya Lestari yang semula berbentuk kelompok berkembang menjadi koperasi. Saat ini KSU tersebut sudah memiliki cold storage dan pabrik es balok berkapasitas 30 ton, bahkan sudah melakukan ekspor.

Selain itu, terdapat UD Harlina yang akhirnya berhasil membangun Statiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang melayani nelayan di Kabupaten Bombana. Salwan juga mendorong para pemuda untuk membudidayakan udang vaname secara intensif bersama kelompok Sp Community.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here