Menteri KP Soroti Pentingnya Peran Pendamping BLU LPMUKP

0
978
views

Jambi — Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyoroti pentingnya peran pendamping Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP).

“Dana bergulir yang diberikan harapannya bisa kembali sesuai dengan yang diberikan, agar bisa digunakan untuk (pelaku usaha) yang lain. Harus didampingi, karena ini kan dana bergulir, sehingga pendampingan harus serius,” ucap Trenggono saat berdialog dengan penerima manfaat dan pendampingnya, Jumat (23/4/2021), di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam Jambi.

Dalam kesempatan tersebut, BLU LPMUKP menyerahkan pinjaman modal usaha Rp2,8 miliiar kepada 40  pemanfaat dari Kabupaten Batanghari, Muaro Jambi, dan Tanjung Jabung Barat. Sebagian besar mereka adalah pelaku usaha penangkapan ikan, di samping pembudidaya ikan serta pengolah dan pemasar hasil perikanan (poklahsar). Penyerahan  bantuan secara simbolis dilakukan  Kadiv Operasional dan Kemitraan Usaha LPMUKP Hermawan Jatmiko.

Acara  juga dihadiri SKPD Provinsi Jambi. Mereka mengaku senang terhadap LPMUKP dan berharap dana bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kelanjutan dan pengembangan usaha kelautan dan perikanan. Mereka juga berharap agar ke depan modal yang diberikan bisa bertambah lebih banyak. “Dana ini sangat diperlukan di tengah krisis. Ini bermanfaat sekali untuk masyarakat, harapannya bisa ditingkatkan lagi,”  tutur Kepala Dinas Perikanan Tanjung Jabung Barat Netty Martini.

Pendamping memegang peranan penting, sebab mereka mendampingi mulai dari pengajuan proposal, pencairan, hingga pelaksanaan penggunaan dana bergulir yang diterima debitur. Mereka harus memastikan pengembalian pinjaman modal usaha dapat berjalan dengan lancar sesuai nominal pencairan dan tenggat waktu pengembaliannya.

Meski demikian, bertugas sebagai pendamping  tidaklah mudah. Jarak tempuh yang jauh, medan yang sulit, dan waktu kerja yang dinamis menjadi tantangan. Namun, motivasi yang kuat memberikan semangat. “Memang basic saya di perikanan, saya ingin mengabdi untuk membantu masyarakat, pelaku usaha, apalagi di masa pandemi ini, membutuhkan modal untuk melancarkan dan mengembangkan usaha,”  tutur Jumansyah Putra, pendamping Batanghari.

Ada juga cerita Resti Novitasari, pendamping Kota Jambi dan Muaro Jambi. Ibu anak satu ini  mengatakan semua pekerjaan itu memiliki risiko. “Apa yang kita kerjakan pasti berbuah manis nantinya. Semoga apa yang saya kerjakan bermanfaat untuk ke depannya,” katanya.

Di sisi pemanfaat, Idrus, pelaku usaha budidaya ikan asal Muaro Jambi, mengaku senang telah mendapatkan bantuan pinjaman dari LPMUKP. Saat ditemui Menteri, ia meminta doa agar usahanya terus sukses.

Ketua Pokdakan Sekintang Dayo Aro Batanghari M Yani merasa puas terhadap LPMUKP. “Dana yang digunakan sudah delapan bulan. Yang jelas pakan kami sudah mencukupi untuk kebutuhan kelompok. Yang selama ini ngebon ke sana-sini mencari pakan, sekarang Alhamdulillah kita bisa beli cash,” tuturnya  antusias.

Sementara itu, Rizki Susanto, pendamping Tanjung Jabung Timur, berbagi tips untuk para pembudidaya dalam mengatur pola panen, sehingga pemasukan tetap ada. “Pembudidaya yang sukses adalah pembudidaya yang punya pola panen, artinya gak sekaligus panen. Kalo rata-rata kan kolam kosong lalu disebar, giliran panen semua bingung,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here