LPMUKP Dukung BPR PLB Giatkan Literasi Keuangan Masyarakat Pesisir

0
492
views

Lombok Barat – Pengelolaan keuangan masih menjadi kendala sulitnya masyarakat pesisir tumbuh menjadi masyarakat yang tangguh secara ekonomi. Hal ini tentunya menjadi perhatian khusus pemerintah dalam menggulirkan berbagai program sebagai solusi dari permasalahan tersebut.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) terus mendorong pengembangan usaha masyarakat kelautan dan perikanan termasuk memberikan literasi keuangan kepada masyarakat. Keterlibatan debitur LPMUKP yang merupakan lembaga keuangan di daerah, tentunya sangat dibutuhkan untuk mendorong perekonomian masyarakat pesisir.

Di Kabupaten Lombok Barat misalnya, wilayah yang terletak di pulau dengan sebutan seribu mesjid ini, Bank Perkreditan Rakyat Pesisir Layar Berkembang (BPR PLB) memberikan berbagai layanan. BPR PLB yang merupakan debitur LPMUKP ini, melalui dana kelolaanya terus mendukung berbagai kegiatan perekonomian masyarakat.

“Ada beberapa layanan yang kami berikan kepada masyarakat, seperti layanan kredit, tabungan masyarakat pesisir (Tamsir), tabunganku dan juga kita sering memberikan pendampingan atau literasi mengenai pengelolaan keuangan kepada masyarakat,” jelas Kasim Direktur BPR PLB.

Hadirnya BPR PLB menjadikan masyarakat di Kabupaten Lombok Barat, khususnya Kecamatan Batulayar, berkesempatan untuk mengakses pinjaman sekaligus belajar mengenai pengelolaan keuangan. Meskipun proses operasionalnya tidak mudah, namun dengan prinsip mengedukasi dan mendorong perekonomian masyarakat, kiprahnya sejak berdiri pada tahun 2007 terus eksis hingga saat ini.

“Kehadiran kami awalnya banyak menuai berbagai pandangan dari masyarakat. Ada yang mengira kita memberikan bantuan dalam bentuk uang dari pemerintah, ada juga yang memang paham peran kita untuk mendukung perkreditan. Tapi lambat laun dengan edukasi mereka paham, termasuk pentingnya literasi pengelolaan keuangan,” tutur Kasim (47) Direktur BPR PLB.

Literasi pengelolaan keuangan menjadi nilai utama yang diusung BPR PLB terkait peran dan keberadaannya di tengah masyarakat pesisir. Kegiatan literasi mereka lakukan dengan memberikan sosialisasi serta pembinaan kepada nelayan yang tidak bisa mengakses keuangan. Setelah mengetahui akses, masyarakat pun terangsang untuk lebih paham mengenai hal teknis lainnya di dunia keuangan dan perbankan.

“Awalnya itu kita hanya mendampingi masyarakat nelayan yang tidak bisa mengakses, lambat laun mereka mengerti tentang rekening, menabung dan mengajukan pinjaman. Lalu yang luarbiasanya, mereka kini paham tentang suku bunga, pola kredit, dan mereka lebih kritis juga,” jelas Kasim.

Meskipun Lombok sempat diguncang bencana gempa pada Agustus 2018 juga pandemi Covid-19, hal tersebut tidak menyurutkan BPR PLB untuk terus membangkitkan perekonomian masyarakat dari keterpurukan. Hal ini tentunya terbukti dari meningkatnya dampak yang mereka berikan melalui sinergi dengan berbagai pihak.

“Kita terus lakukan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat melalui kerjasama dengan berbagai pihak seperti misalkan Dinas Kelautan dan Perikanan hal ini tentunya berdampak pada jumlah masyarakat yang semakin paham tentang keuangan. Selanjutnya hal ini diharapkan masyarakat bisa mandiri dan bisa mendongkrak perekonomian masyarakat pesisir,” tutup Kasim.

Kegiatan literasi keuangan yang dilakukan BPR PLB berdampak pada tingginya minat masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas keuangan dari BPR PLB. Untuk mengakomodir hal tersebut, BPR PLB turut memanfaatkan suntikan pinjaman dana bergulir dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP). Bahkan hingga saat ini, jumlah nasabah BPR PLB terus bertambah dan telah menyentuh lebih dari tiga ribu nasabah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here