Menerjang Ombak Kehidupan, Baharudin Petik Hasil dari Kesungguhannya Jadi Nelayan

0
439
views

“Nenek moyangku seorang pelaut,” demikianlah penggalan lagu yang cocok untuk menggambarkan Baharuddin Hamid, pria asli Aceh Selatan yang telah menjalani kehidupan laut sejak tahun 1982. Profesi ini menjadi warisan yang dia terima dari orangtuanya, yang juga merupakan nelayan sejati. Baginya, menjalani kehidupan di lautan bukan hanya sebuah pekerjaan, tapi juga panggilan jiwa.

“Awalnya itu jadi buruh kapal, lalu hasilnya saya kumpulkan. Sampai tahun 1991, saya bisa punya kapal sendiri,” ungkap Baharuddin sambil tersenyum saat diwawancarai Kamis, (7/9/23).

Perjalanan panjang dalam profesi ini telah mengantarnya dari status awal sebagai buruh hingga menjadi pemilik kapal. Dengan berani mengarungi ombak, Baharuddin dan kru kapalnya biasanya butuh tiga malam untuk menangkap ikan di lokasi yang berjarak 5-10 mil, dan 15 hari hingga satu bulan untuk jarak di atas 15 mil.

Ikan yang berhasil ditangkapnya pun beragam, mulai dari ikan tongkol, kembung, tenggiri, bawal, dan tenggiri. Khusus untuk ikan tenggiri dan ikan bawal biasanya ia jual ke agen di Kota Medan untuk selanjutnya diekspor ke Malaysia dan Singapura.

Dalam satu kali tangkapan, ia mampu menghasilkan sedikitnya 200 kg hingga 1 ton ikan yang kemudian dijual dengan harga berkisar antara 75.000 hingga 80.000 rupiah per kilogramnya. Dengan kerja keras dan kesungguhan Baharuddin, saat ini dia bahkan memiliki dua kapal dengan ukuran 25 GT dan 30 GT untuk mengembangkan usahanya dalam dunia perikanan.

Namun, perjalanan ini bukan tanpa tantangan. Baharuddin bersama 20-an orang anggotanya harus mengeluarkan modal yang cukup besar untuk setiap kali melaut. Modal ini berkisar antara 7 hingga 40 juta rupiah untuk membeli bahan bakar kapal dan logistik lainnya, tergantung pada jarak yang akan ditempuh dan lamanya mereka akan berada di lautan.

Untuk memastikan bahwa kebutuhan logistik mereka terpenuhi, Baharuddin juga mendapatkan dukungan modal dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP). Dukungan dana bergulir ini bukan hanya membantu dirinya, tetapi juga rekan-rekan nelayan lainnya yang menggantungkan hidupnya pada profesi menangkap ikan dengan kapal yang dimiliki Baharuddin.

“Alhamdulilah dengan kapal ini kawan-kawan nelayan jadi punya pekerjaan dan punya penghasilan untuk menghidupi keluarganya,” tambahnya.

Baharuddin membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, seseorang dapat mengarungi ombak kehidupan dan mencapai kesuksesan di lautan yang luas ini. Ia adalah inspirasi bagi banyak nelayan di Aceh Selatan dan merupakan bukti hidup dari laut yang menjanjikan masa depan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here