LPMUKP Dampingi Debitur Bertahan di Masa Pandemi

0
850
views

Mataram – Peran Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) bukan sebatas menyalurkan bantuan modal. Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini, program pendampingan dari Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini sangat dibutuhkan debitur.

Terbukti dengan yang dialami Hj Baiq Siti Suryani, pemilik Industri Kecil Menengah (IKM) Sasak Maiq, yang memproduksi oleh-oleh khas Lombok. “Saat kondisi pandemi seperti ini, kami selalu didampingi, sehingga usaha yang kami dapat terus berjalan,” ujarnya, Rabu (28/04/2021).

Sasak Maiq adalah IKM unggulan di Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Hasil olahannya berbasis rumput laut dan perikanan, antara lain stik, keripik tortilla, kopi, rengginang, abon, sambal terasi, dan sebagainya.

Sejak pertengahan Maret 2020, pendapatan usahanya menurun seiring berkurangnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Lombok. “Awal mula kami menjalankan usaha di akhir tahun 2012, omzet perbulan mencapai Rp30 juta dengan modal yang hanya Rp10 juta. Tapi, saat kondisi pandemi, omzet merosot sekali, rata-rata pendapatan hanya Rp5 Juta,” katanya.

Namun, Ia tak menyerah. Sejak menjadi pemanfaat dari program dana bergulir LPMUKP, program pendampingan benar-benar Ia rasakan manfaatnya. Terutama bagaimana cara bertahan dalam mengembangkan usaha. “Kami merasa sangat terbantu dengan bantuan modal dan ruang konsultasi dari pendamping LPMUKP, sehingga usaha yang kami lakukan dapat terus berjalan,” jelasnya.

Ruang konsultasi dengan pendamping, lanjut Suryani, juga membuka wawasannya untuk bisa memperluas pasar. “Ketika kami belum menjadi debitur LPMUKP, sasaran pasar produk kami terbatas. Packaging juga belum optimal. Seiring berjalannya waktu, Sasak Maiq bisa memperluas jangkauan hingga ke luar Lombok, seperti Jakarta, Surabaya, dan Sulawesi. Kami sudah memanfaatkan marketplace online,” katanya.

Ia berpesan kepada para pelaku usaha untuk bisa terus menjadi kreatif serta mudah beradaptasi dengan perkembangan zaman. “Dalam berwirausaha itu kita harus punya semangat, tahan banting, inovatif, kreatif dan tetap yakin dalam kondisi apapun,” katanya.

Wahidi, pendamping LPMUKP untuk wilayah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat mengamini hal tersebut. Ia memahami tanggung jawabnya untuk selalu mendampingi pemanfaat agar dapat menjalankan usaha dengan baik.

“Sesuai dengan visi LPMUKP, selain memberikan pinjaman modal usaha, kami melakukan pendampingan. Jadi ketika para pelaku usaha mengalami permasalahan terkait usaha yang dijalankannya, kami harus bisa berdiskusi dan memberikan solusi,” tuturnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here