Palangkaraya – Pembudidaya perikanan di Kalimantan Tengah (Kalteng), yang tergabung dalam 22 kelompok usaha, mendapatkan dana bergulir sebagai tambahan modal untuk mengembangkan usaha budidaya perikanan mereka.
Penyaluran dana bergulir dalam ruang lingkup provinsi ini adalah yang kedua kali, setelah sebelumnya model yang sama juga disalurkan kepada beberapa kelompok usaha di Sumatera Barat. “Semoga peneriman manfaat di Kalteng dapat kembali menuai kesuksesan seperti teman-teman di Sumatera Barat,” kata Direktur Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) Syarif Syahrial, Jumat (19/3/2021).
Ia menyampaikan dari sekitar 60 orang yang tergabung dalam 22 kelompok usaha, sebagian besar atau 78% adalah pembudidaya ikan patin, udang dan ikan bandeng. “Saya berharap jumlah penerima manfaat terus meningkat, apalagi jika mendapat dukungan penuh dari Gubernur, kami yakin realisasi pinjaman untuk peningkatan akses permodalan bagi masyarakat di Provinsi Kalteng akan terus meningkat,” katanya.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Serba Guna Rumah Jabatan Gubernur Kalteng ini dihadiri langsung oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran. “Besar harapan saya, melalui program ini dapat membantu mengatasi permasalahan permodalan dan pengembangan usaha juga memperkuat daya saing pelaku usaha kelautan dan perikanan yang potensial, khususnya pelaku usaha di kateng,” katanya.
Ia juga berpesan kepada pelaku usaha yang memperoleh bantuan pinjaman dana bergulir dapat mengelola modal usaha dengan baik dan bertanggung jawab dengan memanfaatkan pendampingan dari BLU LPMUKP KKP. “Pengelolaan yang baik akan membantu meningkatkan produksi hasil perikanan di Kalteng,” kata Gubernur Kalteng.
Turut hadir dalam kegiatan, Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalteng H Darliansjah, undangan dari bank mitra, serta perwakilan dari pembudidaya ikan penerima manfaat.
Dirjen Perikanan Budidaya KKP menegaskan kementeriannya siap mendukung dan mengawal pembangunan kelautan dan perikanan di Kalteng. “Khususnya dalam pengembangan budidaya air tawar, potensi yang ada di Kalteng sangat luar biasa,” kata Slamet Soebjakto.
Sementara itu, Junaidi, perwakilan dari penerima manfaat asal Kabupaten Kapuas, berterimakasih ia sudah mendapat kepercayaan mengelola dana pinjaman untuk modal usaha kelompok. “Rencana dana ini akan kami gunakan untuk kegiatan usaha. Selama ini kami hanya mengandalkan dana dari sumber keuangan KUR, dengan jumlah pinjaman yang terbatas,” katanya.
