Ada Sentra Koi di Ciseeng Bogor

0
874
views

Bogor – Harga tinggi dan potensi pasar yang bagus, ikan koi jadi primadona budidaya di Kecamatan Ciseeng Bogor Jawa Barat. Sebagian besar masyarakat di sanapun membudidayakan komoditas ini. Hasilnya, jutaan koi diproduksi tiap tahunnya.

Menurut data Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor yang disampaikan oleh Fitriani Rahma Aprilianti Penyuluh Perikanan, pada tahun 2020 produksi koi mencapai 2.313.150 ekor. Jumlah ini merupakan kalkulasi dari empat desa sentra budidaya koi, yaitu Babakan, Parigi Mekar, Putat Nutug, dan Ciseeng.

“Memang sebagian besar pembudidayanya ikan koi. Ada sekitar 40 kelompok dari total 93 kelompok,” kata Fitri.

Berbagai jenis koi dibudidayakan di Ciseeng. Diantaranya koi tancho, kohaku, sanke, showa, dan lainnya. Masing-masing jenis memiliki harga berbeda yang tergantung pula pada ukurannya. Mulai dari ribuan hingga jutaan rupiah perekor. Umumnya yang diminati ukuran kecil dengan harga Rp3 ribu/ekor. Namun ada saja yang berminat membeli koi Rp250 ribu/ekor dan Rp1 juta/ekor.

Uniknya, rata-rata pembudidaya di sana menggunakan sistim penjualan grosir, bukan eceran. Satu kolam diangkat dan dibeli semua koinya. Jika dalam 1 kolam berisi 500 koi dengan harga Rp3 ribu saja, omzetnya bisa Rp1,5 juta.

“Ada memang beberapa orang datang ke Ciseeng belinya eceran tapi dia selektif banget dan harganya bisa sampai jutaan kalau yang seperti itu, untuk kontes,” ujar Dondi Arofah Anshor yang juga Penyuluh Perikanan.

Pemasaran koi Ciseeng terbilang luas. Para pembeli dari berbagai daerah dapat langsung membelinya ke pembudidaya atau bisa mengunjungi Pasar Ikan Hias Parung. Di sisi lain, dapat pula dikirim ke berbagai kota. Beberapa tujuan pengiriman diantaranya Lampung, Bengkulu, dan Palembang. Bahkan menurut informasi Dondi, koi Ciseeng direncanakan ekspor ke Turki.

Sebagai bentuk dukungan pengembangan budidaya ikan hias di Ciseeng, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkannya sebagai Kampung Perikanan Budidaya. Berbagai fasilitas disediakan mulai dari pendampingan teknis dan usaha budidaya, sarana prasarana, hingga permodalan melalui Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here