Minahasa Utara – Di tengah Pandemi Covid-19, PT Tomoni Bahari Sejahtera melakukan ekspor perdana ke Amerika Serikat berupa 16 ton tuna olahan. Perusahaan perikanan di Sulawesi Utara ini merupakan debitur Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Bisa ekspor di tengah pandemi sangat baik, satu harapan sektor perikanan menjadi bagian dari upaya pemulihan ekonomi,” kata Direktur Utama BLU LPMUKP Syarief Syahrial yang turut hadir dalam pelepasan ekspor di PT Tomini Bahari Sejahtera, Talawan, Minahasa Utara, Selasa (23/02/2021).
PT Tomoni Bahari Sejahtera telah bermitra dengan lebih 55 tenaga kerja dan 50 nelayan setempat. Kegiatan ekpor dilakukan sebagai bentuk perluasan bisnis dan upaya inovasi di tengah kondisi Pandemi Covid-19. Semula, perusahaan tersebut hanya melakukan ekspor ke Jepang.
LPMUKP membantu pemasaran ekspor tuna olahan ini karena secara tidak langsung ingin nelayan mendapatkan harga yang baik. “Tentunya, jika untuk ekspor dicari ikan dengan kualitas terbaik dan otomatis harganya pasti tinggi,” jelas Syahrial.
Direktur Utama PT Tomini Bahari Sejahtera Agus Suparjo mengakui keberhasilan ekspor tidak terlepas dari peran BLU LPMUKP, sebagai pendukung dana, dan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) sebagai penentu standar mutu hasil produksi.
Terkait standar mutu produksi perikanan untuk ekspor, BKIPM KKP menerapkan sertifikasi Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). “Eksportir harus memiliki HACCP,” tegas M Hatta dari BKIPM KKP, yang turut hadir dalam kegiatan.
Penerbitan HACCP di Manado hanya lima hari kerja. Ini yang tercepat penerbitannya, karena kualitas dan sistem yang bagus, serta lengkapnya fasilitas. Potensi perikanan di Sulawesi Utara semakin baik dengan bantuan permodalan dari LPMUKP.
Angka ekspor di daerah ini semasa pandemi turun hingga 20%. LPMUKP berupaya membantu pelaku usaha, terutama koperasi yang pasarnya sudah mendunia melalui Sistem Resi Gudang baik perikanan maupun rumput laut. Peningkatan daya saing pelaku usaha diharapkan juga dapat mendongkrak ekspor perikanan Sulawesi Utara secara keseluruhan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Minahasa Utara Irjan Sinaulan berharap kegiatan ekspor dapat terus berlanjut. Ia yakin kerjasama langsung pelaku usaha dan nelayan dapat memberikan nilai tambah, baik untuk penyediaan barang baku maupun penunjang perekonomian di Minahasa Utara. “Merupakan kebanggaan dan angin segar bagi Minahasa Utara. Diharapkan dengan ekspor ini harga akan meningkat,” katanya.