Jakarta – Sempat tinggal di Filipina dan Inggris, mengikuti jejak suami, akhirnya Choiriyah Puji Lestari memilih kembali ke Indonesia. Kini, perempuan asal Pasuruan, Jawa Timur tersebut, mantap untuk melakukan pengabdian bagi masyarakat kelautan dan perikanan di tanah kelahirannya, Pasuruan.
“Selama berkarier, saya selalu bekerja di bidang yang berhubungan dengan pengabdian dan pemberdayaan. Selain hobi, itu wujud kecintaan saya untuk mengembangkan masyarakat di sekitar saya,” jelasnya saat diwawancarai melalui telepon, Kamis (23/9/2021).
Profesi sebagai pendamping masyarakat sebenarnya sudah dijalaninya sejak hampir 20 tahun lalu. Pada 2002, sepulangnya dari Filipina, ia mulai masuk pendampingan melalui program pengembangan kecamatan atau dulu dikenal dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Terus, sejak 2007, ia mulai fokus pada bidang permodalan keuangan dan audit pengelolaan keuangan.
“Tahun 2015, saya diamanahi bergabung di Program Pembangunan Pemberdayaan Desa (P3MD). Terakhir ini, saya pun masih di dunia pemberdayaan hingga sekarang,” kisahnya.
Puji, panggilan akrabnya, memiliki latar belakang pendidikan di bidang usaha ekonomi koperasi dari Fakultas Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang. Ia banyak berkecimpung di dunia pemberdayaan. Banyak pengalaman dan rintangan yang telah dilewati. Semua itu tak lantas membuatnya menyerah dan mundur. Sebalknya, banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari berhubungan langsung dan menjadi bagian dari solusi di tengah masyarakat.
“Capek pasti ada ya mas karena manusiawi, bahkan tak jarang saya juga di tengah perjalanan pulang menangis, karena jengkel saat memberikan pemahaman ke masyarakat. Ini yang jadi tantangannya, kita harus banyak belajar sabar dan ikhlas saat membantu orang. Prinsip saya gak mau cari musuh dan selalu berusaha untuk menjadi pendengar yang baik,” papar Puji.
Sejak 2017, Puji berperan sebagai pendamping Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan Kota dan Kabupaten Pasuruan. Selama melakukan pendampingan, peran serta keluarga tak luput menjadi energi penyemangat dalam menjalani aktivitasnya. “Alhamdulilah keluarga selalu mendukung pekerjaan saya. Prinsip kita sama ingin bantu orang, karena dari pengabdian dan pemberdayaan, ada seni dan kepuasan tersendiri yang gak semua orang bisa lakukan dan dapatkan,” pungkasnya.