Direktur Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) Syarif Syahrial mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mensejahterakan nelayan, pembudidaya dan petambak. Melalui kerjasama dengan BRI lanjut Syarif, LPMUKP menyalurkan permodalan hingga ratusan juta rupiah. “Tentunya pinjaman modal yang kami berikan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan”, kata Syarif di sela penyerahan bantuan permodalan di Rembang, Jawa Tengah, Rabu (22/11).
Pada kesempatan kali ini, LPMUKP mengucurkan modal pinjaman sebesar Rp 600 juta untuk kelompok nelayan eks cantrang dari Desa Bendar, Juwana, Pati, Jawa Tengah. Bantuan modal pinjaman tersebut diterima pertama kali oleh Untung, yang notabenenya sudah menjadi nelayan selama sekitar 35 tahun dan sekaligus pemilik kapal Longline. Bantuan permodalan ini juga untuk mensukseskan program KKP yang digagas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam menghapus cantrang dari perairan laut Indonesia demi keberlanjutan ekosistem. Bantuan pinjaman ini dimaksudkan untuk permodalan kerja yang akan digunakan untuk keperluan perbekalan kapal yang akan digunakan sehari-hari oleh kelompok nelayan tersebut.
Selanjutnya dia mengungkapkan bahwa untuk tahun 2017 ini pihaknya sudah memberikan bantuan pinjaman di 109 lokasi layanan pendampingan yang tersebar di 157 kabupaten dan kota. Nilai bantuan pinjaman yang telah diberikan totalnya Rp 250 miliar. Dia juga mengatakan bahwa dalam mengajukan pinjaman mereka harus menyertakan jaminan sekaligus rekomendasi dari tenaga pendamping atau rekomendasi dinas. “Yang pasti dari segi bunga pinjaman, kita lebih kecil dibandingkan dengan bunga kredit usaha rakyat (KUR) perbankan. Di LPMUKP hanya berkisar 3-7 persen,”ujarnya.