Malang – Luasnya lautan Indonesia memberikan kesempatan kepada para nelayan untuk memanfaatkan besarnya potensi perikanan di tanah air. Namun, sayang masih banyak nelayan yang kurang bisa memaksimalkan kekayaan perikanan Indonesia. Masalah permodalan menjadi salah satu penyebabnya.
Namun, para nelayan kini tak perlu lagi khawatir lantaran sudah hadirnya Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) yang memberikan solusi permodalan bagi wirausaha-wirausaha keluatan dan perikanan yang ada di Indonesia.
“Kami telah memberikan manfaat hingga 11.613 wirausaha kelautan dan perikanan yang tersebar seluruh Indonesia, dengan NPL 0 persen. Hal ini membuktikan kelautan dan perikanan adalah sektor yang menjanjikan. Tidak hanya itu, dana yang telah dikelola telah mencapai Rp 259 Miliar dengan mitra dari koperasi hingga Pemerintah Daerah,” ujar Direktur LPMUKP Syarif Syahrial dalam seminar dan sosialisasi bertajuk “Pembiayaan Mikro Nelayan” di Universitas Brawijaya, Malang, belum lama ini.
Acara yang diadakan LPMUKP ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, diantaranya Johan Suryadarma selaku Ketua komite tetap informasi/promosi potensi kelautan dan perikanan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur.
“Acara ini mengajarkan kita untuk keep on learning, bahwa dalam industri produk kelautan dan perikanan kita harus prevention not detention agar tetap bisa terus mengembangkan produk-produk kita,” ujar Johan.
Hal senada juga disampaikan oleh Agung Purwanto, selaku staf ahli Bupati Malang bidang ekonomi, keuangan, dan pembangunan.
“Saya mengapresiasi kegiatan ini yang memberikan informasi bagaimana mendapatkan pendanaan dari LPMUKP khususnya bagi kelompok usaha pemula, sehingga diharapkan mampu menciptakan kelompok usaha baru,” ujar Agung.
Seminar dan Sosialisasi “Pembiayaan Mikro Nelayan” merupakan rangkaian acara yang akan diselenggarakan di berbagai macam universitas di Indonesia, seperti Universitas Brawijaya (Malang), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indonesia (Depok), Universitas Diponegoro (Semarang), Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta), dan Universitas Negeri Lampung (Lampung).
Dimana Universitas Brawijaya (Malang) merupakan lokasi pertama untuk berlangsungnya Seminar dan Sosialisasi “Pembiayaan Mikro Nelayan”.
Sumber: BeritaSatu.com