Perjalanan Herman Membangun Rantai Pasok Perikanan Berkualitas Internasional

0
660
views

Di tengah lautan Sulawesi yang luas, kisah inspiratif tentang pertumbuhan usaha menjadi semangat bagi banyak pengusaha. Salah satunya adalah Herman Rally, Direktur PT Marindo Jaya Maros, yang mampu mengubah usaha kecilnya menjadi kekuatan industri perikanan yang diperhitungkan.

Berawal sebagai Usaha Dagang (UD) pada tahun 2008, PT Marindo Jaya Maros memulai perjalanan panjangnya. Dengan dukungan modal dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP), perusahaan ini berhasil berkembang pesat, menjadi pemain utama di industri perikanan. Lokasinya yang strategis di Kota Makasar, memberikan akses mudah untuk mendistribusikan hasil tangkapan nelayan ke pasar internasional.

“Kami tidak hanya membeli tangkapan nelayan, tetapi juga berperan aktif dalam memasarkannya. Dengan ini, kami berharap dapat membantu nelayan lokal,” kata Herman Rally.

Dengan fokus pada pengolahan perikanan, PT Marindo Jaya Maros bekerja sama dengan lebih dari 500 nelayan dan supplier ikan dari berbagai daerah di Sulawesi dan Kalimantan. Mereka mengumpulkan ikan karang dan ikan pelagis seperti kerapu, cumi, kakap, dan katamba.

Proses produksi diarahkan oleh permintaan kontrak, dengan hasil akhir berupa ikan fillet yang siap diekspor ke berbagai negara. Adapun negara yang menjadi tujuan utama produknya adalah Singapura, Malaysia, China, dan Taiwan. Bahkan, saat ini mereka juga tengah menjajaki pasar Jepang.

PT Marindo Jaya Maros menjaga kualitas produknya dengan ketat. Setiap ikan melalui proses produksi yang teliti, memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan memenuhi standar internasional. Untuk memastikan kepatuhan terhadap standar tersebut, perusahaan ini pun menjalin kerjasama erat dengan Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP).

Dalam sebulan, industri ini mampu menjual 3 kontainer produk olahan dengan kapasitas masing-masing 30 ton, dengan harga berkisar antara 5-8 USD per kg.

Kesuksesan usaha Herman tidak hanya tercermin dalam angka penjualan yang fantastis, tetapi juga dalam dampak positifnya terhadap masyarakat setempat. Kini, perusahaan ini telah menciptakan 120 lapangan pekerjaan, memberdayakan penduduk asli Maros.

“Selain itu, kita ada juga rumah makan bernama Bola Bale yang mengolah berbagai olahan laut yang lezat. Itu dikerjakan 30 an pegawai juga,”tambahnya.

Keberhasilan Herman bukan hanya sebuah cerita bisnis. Tetapi juga kisah tentang keuletan, kerja keras, dan tekad untuk membantu komunitas nelayan dan memasarkan hasil tangkapannya ke pasar internasional.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here