Batam – Budidaya merupakan sub sektor yang diandalkan bagi masa depan perikanan selain bidang penangkapan. Memiliki nilai ekonomi yang tinggi, berbagai komoditas ikan dibudidayakan dan terus didorong produksinya.
Salah satu ikan yang fokus dibudidayakan adalah kakap putih. Ikan laut yang memiliki tekstur daging lembut dan rasa yang gurih ini banyak digemari masyarakat. Sehingga tak hanya memenuhi kebutuhan ikan nasional, kakap putih juga ditargetkan dapat memenuhi pasar ekspor.
Seperti di Kota Batam, wilayahnya sangat strategis karena berbatasan langsung dengan negara Singapura. Setidaknya terdapat 154 Rumah Tangga Perikanan (RTP) di Kota Batam yang melakukan aktivitas budidaya di perairan laut dengan didominasi oleh komoditas kakap putih.
Dalam membudidayakan kakap putih, benih menjadi modal utama untuk mendapatkan hasil panen yang optimal. Terdapat beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih benih yang akan digunakan.
“Kriteria benih harus dipilih yang benar-benar sehat. Cirinya biasanya ikan aktif berenang, warnanya cerah, lincah, ini wajib harus diperhatikan pembudidaya karena akan berpengaruh pada hasil panen nanti,” jelas Destry Aginta Nainggolan Penyuluh Perikanan Muda Kota Batam, Kamis (1/9/2022).
Adapun benih yang saat ini digunakan oleh pembudidaya berasal dari wilayah dalam dan luar Kota Batam. Untuk menjaga mutu benih yang didatangkan dari luar kota, terdapat penanganan khusus yang harus dilakukan diantaranya adalah proses aklimatisasi. Aklimatisasi merupakan waktu yang diperlukan oleh benih ikan untuk beradaptasi dengan lingkungannya yang baru.
“Saat benih ikan didatangkan dari luar kota, sebelum ditebar pembudidaya harus menyiapkan tempat untuk aklimatisasi, fungsinya sebagai media adaptasi biar ikannya gak kaget dan stress dengan lingkungan barunya,” tambah Destry.
Selain kualitas benih, dalam menjaga pertumbuhan dan angka kelulushidupan kakap putih, tingkat padat tebar benih juga menjadi kunci keberhasilan pembesaran ikan ini. Dengan ukuran terkecil yakni 10 – 25 gr atau berkisar 10 – 12 cm, kakap putih disebar dengan kepadatan 60 – 70 ekor/ m3. Semakin besar ukuran benih yang disebar, maka semakin kecil pula tingkat kepadatannya.
Untuk menjamin kualitas benih yang digunakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam turut mendukung ketersediaan benih kakap putih yang berkualitas. Tak hanya benih, untuk mendukung pengembangan kampung budidaya dengan komoditas berorientasi ekspor, KKP juga memberikan kesempatan bagi para pembudidaya untuk mengakses pinjaman modal usaha melalui Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).