Indonesia, yang hampir seluruh wilayahnya dikelilingi oleh laut, menyimpan potensi besar dalam pengembangan budidaya rumput laut. Rumput laut telah menjadi salah satu pilar ekonomi utama masyarakat pesisir Kabupaten Sumba Timur, membawa harapan baru dalam mendorong perekonomian lokal.
Markus K. Windi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumba Timur, mengungkapkan bahwa daerah ini memiliki 24 titik hamparan budidaya rumput laut yang berkembang pesat. Potensi besar ini berhasil dimanfaatkan oleh tidak kurang dari 300 kelompok masyarakat.
Dalam pernyataannya, Markus menambahkan bahwa pada tahun lalu produksi rumput laut mencapai hasil yang membanggakan. “Produksi rumput laut pada tahun 2022 mencapai 31.512 ton, yang dihasilkan diproduksi oleh 3.588 pembudidaya terdaftar,” tambahnya.
Salah satu pengusaha muda yang menonjol dalam industri ini adalah Sri Sultan (22), seorang milenial asal Desa Kaliuda. Ketertarikannya pada rumput laut bukan tanpa alasan, karena kondisi geografis yang mendukung dan keluarganya telah lama terlibat dalam budidaya rumput laut.
Sultan, dengan tekad dan pengetahuan yang dia warisi, saat ini menjalankan budidaya rumput laut jenis eucheuma cottonii. Adapun rumput laut ini terkenal sebagai bahan baku utama untuk pembuatan agar-agar.
Tidak hanya memproduksi rumput lautnya sendiri, Dia juga berperan sebagai penampung hasil budidaya ratusan pembudidaya lain di Sumba Timur.
“Selanjutnya hasil rumput laut segar dijual ke perusahaan lokal di sini. Harganya bervariasi antara Rp15.000 – 40.000 per kilogram, tergantung pada musim panen dan kualitasnya,” jelas Sultan.
Dalam mengembangkan usahanya Sultan tidak berjuang sendirian. Untuk mengembangkan bisnisnya, dia mendapatkan dukungan modal usaha dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP). Dana yang diterimanya pun ia manfaatkan untuk meningkatkan fasilitas gudang dan membeli hasil budidaya dari para petani rumput laut lainnya.
Dalam keberhasilan Sultan yang masih sangat muda tidak hanya menciptakan peluang ekonomi, tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir. Pencapaiannya membuka pintu bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kesejahteraan bagi seluruh komunitas lokal. Keberhasilan ini membawa harapan besar bagi masa depan yang lebih cerah, di mana masyarakat lokal dapat merasakan dampak positif dari upaya pembangunan yang berkelanjutan.