Manokwari – Peluang untuk memulai dan mengembangkan usaha tentu bisa dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Seperti yang dilakukan oleh Suratman Trihartono (66), bermodal keberanian dan tekad untuk pindah ke Kabupaten Manokwari ia memilih untuk mengembangkan budidaya ikan nila dengan menggunakan keramba dan memanfaatkan air dari aliran irigasi.
Suratman memanfaatkan lahan seluas 10.000 m2 miliknya sendiri yang dijadikan tambak tradisional untuk membudidayakan ikan nila. Melalui penggunaan jaring serta peralatan sederhana lainnya, keramba yang ia kelola mampu menghasilkan ikan nila lebih dari 100 kg per minggu.
“Keramba itu dalam seluruh total lahan masing-masing berukuran 50 x 50 m. Hasilnya bagus, tak jarang lebih dari 100 kg dalam seminggu bisa kita produksi dan jual,” jelas Suratman.
Keramba sendiri merupakan wadah budidaya ikan berupa kandang berbentuk keranjang atau kotak. Budidaya dengan menggunakan keramba dipilih Suratman sebagai media budidaya yang ideal, karena dianggap mampu menjadi sumber pendapatan utama baginya.
“Setelah memutuskan pindah, budidaya ikan nila dengan menggunakan keramba ini saya pilih untuk jadi mata pencaharian utama. Hasilnya, bisa menyekolahkan anak dan kini semua telah berhasil meraih cita-citanya,” jelasnya.
Tingginya permintaan masyarakat Kabupaten Manokwari akan konsumsi ikan lantas membuat Suratman terus mengembangkan usahanya. Terbukti setelah mendapatkan suntikan modal usaha dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) ia mampu untuk memperluas lahan yang dimiliki dan meningkatkan usaha yang dijalankan.
“Masyarakat di sini itu sangat gemar ikan, itu jadi peluang buat saya untuk terus mengembangkan usaha. Dengan mengembangkan usaha dan meluaskan kolam saya pun bisa meningkatkan produksi budidaya,” pungkas Suratman.