Cilacap – BLU LPMUKP terus mendukung pengembangan komoditas unggulan ekspor Indonesia dengan menjadikan sidat sebagai salah satu fokus utama. Dalam kunjungannya ke Koperasi Mina Sidat Bersatu di Cilacap, Direktur BLU LPMUKP bersama tim berdiskusi dengan para anggota koperasi mengenai rencana budidaya sidat dan pengembangan lahan produktif yang diharapkan mampu meningkatkan daya saing sidat di pasar internasional, khususnya Jepang.
Bapak Ade Sunarma, Kepala Divisi Operasional dan Kemitraan Usaha BLU LPMUKP, memaparkan rencana budidaya sidat di lahan seluas 8 hektar. Proyek ini dirancang untuk menghasilkan 12 ton sidat per bulan, dengan penekanan pada pengolahan produk hilir untuk ekspor. Harapan besar juga disampaikan oleh Direktur BLU LPMUKP agar budidaya sidat di Cilacap dapat terus berkembang dan memastikan keberlanjutan ekspor sidat secara konsisten.
Rencana budidaya ini akan dilaksanakan secara bertahap melalui empat fase produksi. Fase pertama akan mencakup pembangunan hatchery untuk pembesaran benih sidat, diikuti oleh tahap-tahap berikutnya yang melibatkan pembesaran sidat hingga siap dipasarkan. Setiap fase dirancang secara strategis untuk memastikan efisiensi dan keberlanjutan, dengan memanfaatkan fasilitas hatchery dan kolam pembesaran di berbagai tahapan guna untuk pertumbuhan sidat.
Pertemuan ini juga bertujuan untuk meyakinkan anggota koperasi mengenai potensi besar budidaya sidat serta mengajak mereka berpartisipasi dengan memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk mengembangkan budidaya sidat. Kolaborasi yang berlangsung bersama Koperasi Mina Sidat Bersatu, BLU LPMUKP optimis bahwa budidaya sidat ini dapat menjadi salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan di Indonesia.
Langkah ini tidak hanya memperkuat daya saing sidat sebagai komoditas ekspor unggulan tetapi juga menjadi kontribusi nyata dalam mendorong perekonomian daerah dan nasional.