Bali – Dalam upaya mendukung pengembangan budidaya udang vaname nasional, Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) mengadakan pertemuan dengan Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) DJPB di Karangasem, Bali. Agenda utama koordinasi ini adalah penyiapan induk unggul udang vaname nusadewa, yang akan digunakan oleh debitur atau pembudidaya dampingan LPMUKP.
Pertemuan ini dihadiri oleh Direktur LPMUKP I Nengah Putra Winata, dan Kepala BPIUK,Karangasem Bali Wendy Tri Prabowo dan jajaran staf dari kedua institusi. Dalam diskusi, Direktur LPMUKP menekankan pentingnya benur unggul bagi pembudidaya udang vaname.
“Pembudidaya udang vaname yang menjadi mitra dan nasabah LPMUKP diharapkan dapat menggunakan benur unggul udang vaname nusadewa yang telah dihasilkan oleh BPIU2K, kami akan mendorong pengembangan unit hatchery masyarakat agar dapat memanfaatkan induk unggul nusadewa ini,” ujar Winata.
Kepala BPIUK menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh pengembangan unit hatchery. “BPIU2K siap menyediakan induk unggul, desain hatchery, serta panduan teknis bagi masyarakat yang ingin mengembangkan hatchery untuk memperkuat ekosistem budidaya udang di tingkat lokal,” ujar Wendy.
langkah strategis ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas budidaya udang vaname, khususnya melalui penyediaan benur berkualitas. Dengan dukungan BPIU2K, LPMUKP berharap pembudidaya udang dapat mengatasi kendala ketersediaan benur, sekaligus membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha hatchery secara mandiri.
Langkah ini juga sejalan untuk menciptakan ekosistem perikanan yang berkelanjutan dan berdaya saing, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat sektor kelautan dan perikanan.