Pendekatan personal adalah cara seorang pendamping dalam menjaga jangan sampai debitur terjebak tunggakan. Paling tidak, bagi Romlan, jurus ini terbukti ampuh, hingga Ia berkesempatan dipercaya kembali mengawal sejumlah debitur baru di Cilacap.
Kerap, dalam berbagai kunjungan kerjanya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengingatkan kepada debitur atau pemanfaat modal Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP), untuk menjaga kelancaran pengembalian modal usaha dari para debitur.
Pesan serupa juga disampaikan Menteri Trenggono saat melakukan Kunjungan Kerja di Cilacap, Senin (3/5/2021). Usai menyerahkan bantuan secara simbolis kepada enam debitur baru dari sektor budidaya udang dan gurami, Ia minta agar pinjaman digunakan sesuai tujuan. Tak kalah pentingnya adalah kelancaran dalam mencicil pinjaman.
Modal usaha senilai Rp1,4 miliar digulirkan bagi para penerima manfaat. Dalam penyerahan tersebut, Andi Kristanto Kepala Subdivisi Umum LPMUKP juga berpesan, “Pinjaman yang didapat untuk digunakan pengelolaan dan pengembangan usaha karena dengan berkembangnya usaha, pengembalian bapak-bapak ke LPMUKP tentunya lancar”, ucapnya di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap.
Barangkali, Romlan adalah orang yang paling berbahagia. Bukan karena Ia kebagian dana bergulir, melainkan berhasil mendampingi para debitur lama dengan baik, serta menambah debitur untuk LPMUKP. Dalam menjalankan tugasnya, pendamping Cilacap ini sering mengingatkan para debitur tentang pentingnya membayar cicilan tepat waktu.
“Kalau aku memang melihatnya itu kan usaha pokok mereka. Jenengan bisa sampai seperti ini kan dari situ (bantuan modal LPMUKP),” katanya menirukan apa yang sering Ia sampaikan kepada para pemanfaat secara personal.
Pada intinya, Romlan mempraktikkan komunikasi dari hati ke hati. Ia pun rutin berkunjung, sekadar bertanya kabar. Bila ada debitur yang terlambat dalam membayar cicilan, baru Ia sedikit memberi tekanan. Semisal mengingatkan tentang awal permodalan diberikan, dimana para debitur berjanji untuk disiplin mengembalikan pinjaman.
“Kadang sedikit pressure, hati-hati jatuh tempo tanggal sekian. Dulu jenengan di depan notaris, di depan teman-teman bank, di depan istri…. Kadang saya seperti itu,” selorohnya.
Ia berharap keenam debitur baru, bisa mengikuti jejak rekan-rekan terdahulu dalam disiplin membayar cicilan. Apalagi, permodalan dari LPMUKP ini mematok bunga yang sangat rendah. “Hanya 3%, berbeda dengan tempat lain yang rata-rata memiliki rate lebih tinggi,” kata Agus Darmadi, pelaku usaha budidaya udang.
Hal senada disampaikan Rebo Winarso. Pelaku usaha budidaya udang ini mengatakan pinjaman bunga rendah LMPUKP ini sangat membantu dalam membeli pakan, obat, dan bibit. “Mudah-mudahan ini membawa berkah buat kami semua,” katanya.
Kepala Dinas Perikanan Cilacap Ditiasa Pradipta, SH, M.Si yang turut hadir mendampingi warganya menerima penyerahan bantuan dari Menteri KP, berharap kemitraan semacam ini terus berlanjut. “Diharapkan pengajuan lainnya kepada LPMUKP bisa segera direalisasikan untuk kelancaran dan kesejahteraan, terutama untuk mitra usaha,” katanya.