Kekayaan laut di Indonesia Timur memang tidak diragukan lagi, khususnya dalam menghasilkan berbagai jenis ikan seperti tuna. Dalam keragamannya tuna memiliki berbagai jenis. Mulai dari tuna mata besar (big eye tuna), madidihang (yellowfin tuna), albakora (albacore), cakalang (skipjack tuna) dan tuna sirip biru selatan (southern bluefin tuna).
Salah satu yang berhasil memanfaatkan potensi luar biasa tuna adalah Irnawati Lanuru, seorang wirausaha berusia 30 tahun asal Kabupaten Maluku Tengah. Berawal dari pengalamannya sebagai tenaga sukarela yang mendampingi kelompok usaha di daerah tersebut, Irna melihat potensi besar untuk mengubah keadaan ekonomi masyarakat.
“Awalnya dengan modal Rp100.000, dapat satu ekor tuna. Kemudian dibuat abon dan dijual ke pasar, ternyata peminatnya banyak. Lalu, saya tingkatkan produksinya dari 1 Kg, 2 Kg, dan seterusnya,” papar Irna.
Kemudian hingga pada 2020 lalu, Irna yang dulunya hanya ibu rumah tangga ini memutuskan untuk memulai usaha abon tuna secara mandiri. Dengan berbekal ketekunan dan kreativitasnya, Irna mampu mengembangkan usahanya dengan cepat.
“Saat ini, saya menjual abon tuna di 10 swalayan di Maluku Tengah, satu di bandara Patimura melalui gerai milik pemda, dan satu lagi di toko oleh-oleh kota Ambon,” ungkapnya.
Sejauh ini, abon dengan merek G&R Masohi Shop buatan Irna telah dilengkapi berbagai surat izin dan sertifikat, termasuk izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sertifikat halal, dan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atas merek. Selain itu Irna juga telah melakukan uji coba omega 3 produknya pada laboratorium UGM, dengan hasil mencapai skor 9 dari skala 1-10.
Dalam mengembangkan usahanya, Irna pun tidak luput mendapatkan akses permodalan dan pendampingan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP). Dukungan ini turut berkontribusi pada peningkatan produksi dan pemasaran produk Irna.
“Peluang usaha ibu Irna semakin berkembang pesat, di mana seiring masyarakat kini semakin gemar mengonsumsi berbagai produk olahan ikan,” ungkap pendamping LPMUKP di Kabupaten Maluku Tengah.
Saat ini, produksi abon tuna buatan Irna telah mencapai 70 kg per satu kali produksi dalam seminggu. Berkat keseriusannya dalam mengembangkan usaha olahan abon ikan tuna, Irna telah menyabet sejumlah prestasi gemilang. Di antaranya, Juara 1 dalam Lomba Wirausaha Muda Syariah Tahun 2022 kawasan Indonesia Timur pada Festival Ekonomi Syariah Bank Indonesia. Selain itu, Irna juga meraih Juara 1 dalam kompetisi Pertamina UMK Go Online 2022.
Keberhasilan yang diraih Irna bukan hanya menjadi inspirasi bagi pengusaha perempuan lainnya. Tetapi juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal. Dengan memanfaatkan potensi daerahnya, Irna mampu membuka peluang baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku Tengah.