Usaha Sampingan Berubah jadi Penghasilan Utama

0
1078
views

Jakarta ─ Mandor tukang yang beralih usaha ke penyewaan tenda ini, semula menganggap memelihara ikan lele sekadar usaha sampingan. Siapa sangka, di masa Pandemi Covid-19, permintaan lele stabil dan usaha budi daya ikan yang tadinya hanya sampingan itu berubah menjadi penghasilan utama keluarga.

“Di masa pandemi alhamdulillah dengan lele bisa bertahan hidup. Tadinya usaha tenda, lele hanya untuk hiburan dan makan sehari-hari. Tapi, karena pandemi omzet menurun drastis, justru lele inilah yang bertahan,” ungkap Idrus (62), Rabu (21/7/2021).

Puluhan tahun silam, seteleh berpisah dari kedua orangtuanya, Idrus mengawali hidup di Muara Jambi. Tamatan SR (Sekolah Rakyat, setingkat Sekolah Dasar) ini bisa dikatakan pandai menangkap peluang. Betapa tidak, semula hanya tukang, lalu mampu menjalankan peran sebagai mandor tukang. Upah yang terkumpul dari pekerjaan keras itu kemudian dijadikannya modal usaha penyewaan tenda.

Suatu hari, sekitar tahun 2013, di sela-sela kegiatannya menyewakan tenda, Idrus  coba-coba beternak lele. Mulanya hanya pembibitan, lalu Ia juga belajar untuk pembesaran. Hingga pada awal tahun 2021, Ia mengenal Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).

Dari badan layanan umum (BLU) di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini, Idrus meminjam Rp100 juta. Modal dari dana bergulir itu Ia pakai untuk mengecor beton kolam ukuran 7×14 meter. Kolam dibuatnya permanen agar lebih tahan lama. Kolam lama hanya menggunakan kayu yang rentan rusak. Kolamnya pun bertambah dari yang semula dua kolam menjadi lima kolam. Selain itu, Ia juga membeli keramba dan mesin sedot air, serta pakan.

Semenjak berbenah, perdua minggu sekali Idrus bisa panen secara bergiliran dari satu kolam ke kolam lain. Estimasinya, 1ton pakan yang diberikan ke ikan, maka akan mendapatkan 1ton panen ikan perkolam. “Digilir panennya biar gak kewalahan saat panen, pemasaran terjaga, dan pastinya pakan yang harus dikeluarkan gak kebanyakan,” tutur bapak tiga anak tersebut.

Di masa pandemi ini, katanya, permintaan pasar lele tidak berkurang. Sudah ada tengkulak langganan yang siap mengambil panenan lele. Kondisi berbeda dengan usaha persewaan tenda yang belakangan semakin jarang, akibat adanya pembatasan orang berkerumun di masa pandemi.

Idrus berharap budidaya lele miliknya semakin berkembang dan dapat membantu pemasaran bagi pengusaha lele lainnya. Di samping itu, menurutnya, budidaya ikan harus dikembangkan seiring potensi perikanan sungai yang semakin sulit. “Generasi muda harus semangat untuk masa depan, manfaatkanlah waktu sebaik-baiknya,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here