Budi Mulyono (55) pria asli Pasuruan, Jawa Timur, berhasil membuktikan bahwa keberanian dan semangat pantang menyerah bisa membawa perubahan besar. Pertama merintis usaha budidaya lele awalnya Budi hanya memiliki empat kolam berukuran 2×2 meter. Namun, dengan tekad belajar otodidak usahanya berkembang pesat.
Diawal menjalankan usaha, Budi bercerita ia sempat menghadapi kendala dalam memasarkan lele. Menurutnya hal ini karena sebagian besar pembudidaya lokal tidak memiliki jaringan pemasaran.
“Karena tidak ada yang memasarkan, jadi sambil budidaya akhirnya saya terdorong untuk memasarkan juga meskipun terkendala modal,” ungkap Budi.
Untuk mengatasi kendala modal, Budi mendapatkan dukungan dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP). Dengan bantuan pinjaman modal, usahanya semakin berkembang. Hasilnya saat ini ia memiliki 12 kolam, dengan 4 kolam berukuran 2×8 meter dan sisanya berukuran 2×2 meter.
Menurut Budi, memiliki beberapa kolam sangat penting dalam usaha pembenihan dan pembesaran lele. Hal ini memudahkan dalam proses grading dan seleksi lele untuk memastikan ukurannya sesuai dengan kebutuhan konsumen.
“Banyak yang bilang kok kolamnya kecil-kecil? Padahal ini untuk menyeleksi lele dan memastikan ukurannya sesuai dengan kebutuhan konsumen,” jelasnya.
Budi kini memasok benih lele kepada 21 orang dari Kelompok Sumber Makmur II. Dalam sebulan, ia mampu menghasilkan sekitar 75.000 ekor benih lele. Harga jualnya pun bervariasi tergantung ukuran.
Mulai dari Rp80.000-Rp90.000 per seribu ekor untuk ukuran 2-3 cm, hingga Rp30.000 per sekilo berisi 100 ekor untuk yang berukuran di atas 7 cm. Dalam hal pemasaran, Budi telah berhasil menampung ikan lele dari kelompoknya dan menjualnya langsung ke berbagai konsumen.
“Setiap minggu bisa 1,5-2 ton dari hasil teman-teman kelompok. Harga rata-rata biasanya kita Rp18.000/kg,” tambah Budi.
Rencana ke depan, Budi memiliki mimpi untuk menggandeng perusahaan perikanan agar dapat memperluas jaringan distribusi produknya. Ia yakin dengan semakin luas serapan produk lele dari Pasuruan tentu akan berdampak pada meningkatnya motivasi pembudidaya ke depan, serta berdampak langsung pada perokonomian masyarakat.