Berada di pesisir Timur Pulau Sumatera, Kuala Enok, sebuah kelurahan yang terletak di Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, merupakan gerbang Selatan Provinsi Riau yang strategis. Daerah perairan ini membuka akses laut Nusantara dan Mancanegara.
Kehidupan sehari-hari masyarakat Kuala Enok sangat bergantung pada Bahan Bakar Minyak (BBM) karena wilayahnya yang berada di perairan. Nelayan-nelayan di sini mengandalkan BBM sebagai kebutuhan utama dalam menangkap ikan dan untuk transportasi laut. Menyadari pentingnya peran BBM dalam aktivitas nelayan, Koperasi Selvi Mina Utama telah membuka Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum untuk Nelayan (SPBUN) guna memenuhi kebutuhan tersebut.
“Keberadaan SPBUN ini sangat membantu kebutuhan nelayan sehingga mereka tidak kelabakan untuk mencari BBM. Di sini SPBUN jauh, ada juga di desa sebelah tapi itu pun untuk kapal besar (bunker),”jelas Zaenal Abidin (39) Ketua koperasi.
Dengan dukungan modal dan pendampingan dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP), Koperasi Selvi Mina Utama berhasil mengembangkan SPBUN ini. Meskipun masih terbilang muda, namun koperasi ini kini telah menjadi tumpuan bagi sekitar 1.000 nelayan di Kuala Enok.
Mereka membeli BBM secara langsung setiap hari, ada juga yang membeli sekaligus per 220 liter (1 drum) untuk persiapan 4 kali melaut. Untuk harganya, bio solar di SPBUN ini dijual dengan harga subsidi yaitu 6.800 per liter. Adapun kapal yang menjadi langganan BBM di sini ukurannya bervariasi.
“Kapal biasanya berukuran 1 GT – 15 GT. Untuk ukuran 1 GT biasanya mereka menangkap ikan harian, sementara kapal dengan GT 7 ke atas bisa bertahan hingga minimal 1 bulan di laut,” tambah Zaenal.
Ikan tangkapan nelayan jenisnya pun beragam. Mulai dari ikan tenggiri, ikan merah, kakap, dan ikan lainnya. Hasil tangkapan ini umumnya dijual ke Batam untuk selanjutnya diekspor, dengan ebi atau udang sebagai produk yang paling diminati.
Menyaksikan meningkatnya kebutuhan BBM dan jumlah nelayan yang terus bertambah, Koperasi Selvi Mina Utama berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas usahanya. Koperasi ini berharap ke depan modal dan kapasitas mereka akan terus bertambah guna memenuhi permintaan nelayan.
“Terakhir permintaan BBM kita dikabulkan sebanyak 375 ton sebulan oleh pertamina. Ke depan semoga modal dan kapasitas kita nambah untuk terus membantu kebutuhan nelayan di sini,”Pungkasnya.