Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) sosialisasikan akses permodalan pada kegiatan Temu Lapang Korporasi Pembudidaya Ikan, Kamis (21/9/23). Kegiatan yang digelar Direktorat Jenderal Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (DJPB KKP) ini merupakan bagian dari strategi KKP dalam pengembangan kampung budidaya.
Selain itu, acara ini juga bertujuan memberikan dukungan yang kuat terhadap Major Project Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Di mana menekankan akan pentingnya jaminan usaha dan melibatkan 350 korporasi petani dan nelayan pada tahun 2023.
Untuk mendukung proyek ini, DJPB KKP telah meluncurkan program korporasi pembudidaya ikan di 10 lokasi berbeda. LPMUKP, sebagai mitra penting dalam acara ini, fokus pada sosialisasi dukungan akses permodalan yang menjadi kunci keberhasilan korporasi koperasi bagi pembudidaya.
Pada acara ini Salmon Nugraha, Tim pelaksana program prioritas kampung budidaya LPMUKP mengungkapkan komitmen untuk mensukseskan program tersebut. Hal ini mencerminkan tekad LPMUKP untuk memajukan sektor perikanan di Indonesia.
“LPMUKP berkomitmen terus mendukung melalui modal usaha untuk pengembangan korporasi koperasi di seluruh negeri, termasuk di Pringsewu,” tegasnya.
Adapun komoditas unggulan budidaya di Pringsewu saat ini adalah nila, lele, dan patin. Menurut data Dinas Perikanan Pringsewu bahkan produksinya diproyeksikan mencapai 12 ribu ton per tahun. Melihat peluang usaha tersebut, Salmon juga menyoroti keunggulan strategis Pringsewu dalam mendukung peningkatan pemasaran.
“Lokasinya yang strategis, akses dari Lampung yang tidak terlalu jauh, dan potensi pasar di Jawa yang juga tidak terlalu jauh, semuanya menjadikan Pringsewu sebagai tempat yang sangat potensial untuk pengembangan usaha perikanan,” tambahnya.
Selain peran LPMUKP, kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai unit kerja lainnya, termasuk Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM), Agriterra Indonesia, serta E-Fishery. Kolaborasi lintas kementerian ini menjadi landasan penting dalam mendukung pencapaian tujuan RPJMN dengan tercapainya Pringsewu menjadi pusat unggulan pembudidayaan ikan yang berkelanjutan.