Grobogan – Pinjaman permodalan dengan suku bunga rendah diyakini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sektor kelautan dan perikanan yang ada di berbagai pelosok nusantara.
Suku bunga pinjaman yang hanya 3% dari dana bergulir Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP), dipastikan sangat bermanfaat bagi pembudidaya ikan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. “Kami menyambut positif hadirnya LPMUKP. Kami berharap program dana bergulir bunga rendah ini dapat mendorong pelaku usaha perikanan meningkatkan usahanya,” kata Kepala Seksi Perikanan Budidaya Agip Putranto.
Hadir mewakili Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan, Senin (6/9/2021), Agip menyaksikan langsung penyerahan bantuan secara simbolis dari pendamping LPMUKP kepada sejumlah debitur. “Dengan mendapat permodalan bunga rendah ini, dapat meningkatkan taraf hidup pelaku usaha perikanan di sini,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Djais Hirmawan, penyuluh perikanan setempat. Menurutnya, kehadiran badan layanan umum (BLU) di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini dapat mengatasi masalah permodalan pelaku usaha. Lebih jauh, ia berharap hal tersebut juga akan meningkatkan skala usaha dan produksi perikanan mereka.
Sementara itu, Sukardi, debitur baru LPMUKP yang memiliki usaha pembesaran lele sejak 2018, berencana tambahan modal yang diterimanya cukup untuk perbaikan kolam dan membeli mesin pembuat pakan ikan.
Rekannya, Hidia Agus Hernowo, juga berniat memperbaiki kolamnya. “Ada sekitar 13 kolam ukuran 4×8, serta untuk pengembangan usaha. Awalnya pembibitan ikan dikembangkan ke pembesaran ikan,” ungkap pria yang telah memulai usaha sejak 2000 itu.
Sedangkan Mukibatul Baenanda, yang memiliki usaha budidaya lele sejak 2015, masih akan fokus memanfaatkan dana pinjaman untuk membeli pakan dan bibit. Ia sebenarnya juga ingin menambah kolam, namun itu akan dilakukan bila kondisi pemasaran benar-benar stabil di tengah pandemi ini.
Kepada ketiga debitur tersebut, Pendamping LPMUKP Andri Supriyadi mengingatkan agar pembayaran pengembalian pinjaman dapat dilakukan dengan lancar. “Angsuran harus lancar sampai akhir masa pinjaman,” pesannya.