Ojek Laut Tulang Punggung Ekonomi di Halmahera Utara

0
690
views

Halmahera Utara – Sebagai kawasan pesisir, wilayah Kabupaten Halmahera Utara terdiri dari berbagai pulau-pulau kecil. Karakter masyarakat yang menggantungkan kehidupannya pada sumber daya laut menjadikan mayoritas penduduknya harus sering menyeberangi lautan untuk melakukan berbagai kegiatan.

Tobelo sebagai ibu kota Kabupaten Halmahera Utara menjadi pusat perekonomian masyarakat di sana. Hal tersebut menjadikan mobilitas dari berbagai daerah, baik dari dan ke Tobelo sangat tinggi, contohnya dari Pulau Tolonuo. Tingginya aktivitas tersebut menghadirkan peluang usaha di bidang transportasi laut. Dengan menggunakan kapal motor berbahan dasar fiber, masyarakat popular mengenalnya sebagai ojek laut.

“Ojek laut sangat dibutuhkan masyarakat di Tolonuo karena transportasi dari Tolonuo ke kota hanya bisa diakses dengan menggunakan ojek laut ini. Biasanya mereka ada yang jual ikan, belanja kebutuhan dan sebagainya, sehari saya bisa 8 sampai 16 kali perjalanan mengangkut penumpang,” tutur Sunario salah satu pelaku usaha ojek laut.

Perjalanan menggunakan ojek laut dari Pulau Tolonuo ke Tobelo ditempuh dengan jarak sejauh 4 mil. Dengan ditemani birunya lautan khas timur Indonesia, perjalanan hanya menghabiskan waktu 15-20 menit untuk satu kali perjalanan.

Untuk mendukung geliat perekomian masyarakat di Halmahera Utara, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui berbagai satuan unit kerjanya terus mendorong pengembangan akses usaha kelautan. Seperti melalui dukungan modal usaha dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) kepada pelaku usaha ojek laut di Pulau Tolonuo.

LPMUKP menyalurkan modal usaha dalam pengembangan kegiatan pelaku usaha transportasi laut. Sehingga secara tidak langsung hal ini meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berada di Halmahera Utara terutama di Pulau Tolonuo. Salah satunya Sunario, ia memanfaatkan dukungan modal usaha untuk membeli mesin kapal baru yang ia gunakan untuk mengangkut penumpang.

“Saat ini dengan tarif yang ditetapkan hanya Rp10.000/orang untuk satu kali perjalanan, alhamdulilah bisa mengangkut setidaknya 30 penumpang ke Tobelo dalam sehari. Itu sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup saya dan keluarga,” jelas Sunario.

Untuk mendukung usahanya, Sunario memilih menggunakan kapal penumpang jenis fiberglass. Kapal ini dipilih karena perawatannya yang terbilang mudah, juga anti korosi sehingga cukup awet jika digunakan dalam jangka waktu lama. Kapal ini memiliki berbagai ukuran, mulai dari 5 meter sampai dengan 30 meter sehingga mampu mengangkut hingga belasan penumpang.

Selain mengangkut masyarakat setempat untuk keperluan menjalankan aktivitas perekonomian di kota, ojek laut juga sering kali digunakan oleh wisatawan untuk berkeliling menikmati keindahan pantai dan berbagai pulau di Halmahera Utara. Hal ini tentunya menjadi potensi pendapatan yang menggiurkan, tak heran ada sekitar sembilan pelaku usaha lain yang menjalankan usaha ojek laut di Pulau Tolonuo.

“Biasanya ada pula wisatawan yang rekreasi ke Pulau Kahino, Pulau Tagalaya, Pawole, Rorangane, Takara, dan Bawole untuk sekedar menikmati keindahan pantainya. Itu bisa kita antar dengan ojek laut. Harganya biasanya kita tentukan per paket sesuai kesepakatan,” tutup Sunario.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here