Menilik Desa Tadui, Surga Rumput Laut dari Mamuju

0
730
views

Mamuju – Rumput laut merupakan komoditas perikanan yang terus didorong produksinya di samping udang, kepiting, dan lobster. Di Desa Tadui Kabupaten Mamuju hasil budidaya ganggang laut ini jumlahnya fantastis. Dalam setahun setidaknya sebanyak 12.746,95 ton rumput laut kering mampu dihasilkan.

Membentang di sepanjang bibir pantai, rumput laut dibudidayakan melalui pemanfaatan lahan seluas 117,4 hektare. Melihat potensinya yang menjanjikan kini mayoritas masyarakat di Tadui pun turut membudidayakan komoditas ini.

“Awalnya, sekitar tahun 2004-2005 di Tadui hanya ada satu orang pembudidaya rumput laut. Hasilnya ternyata bagus, lalu masyarakat lain pun ikut tertarik mengembangkan. Sekarang sudah ada 187 orang pembudidaya rumput laut di sana,” jelas Fitri Rahayu Penyuluh Perikanan Kabupaten Mamuju.

Masing-masing pembudidaya membesarkan rumput laut di lahan seluas 2.000-3.000m2. Dari luas lahan tersebut, sedikitnya 150-400kg rumput laut kering mampu dihasilkan. Rumput laut kering kini dijual dengan harga Rp32.000-34.000/kg, meskipun sebelumnya sempat mengalami harga jual yang fluktuatif.

“Rumput laut sempat harganya Rp10.000/kg, bahkan terendah pernah hanya Rp7.000/kg. Tapi sekarang alhamdulilah sudah cukup stabil harga jualnya. Ini menambah semangat bagi pembudidaya juga,” tambah Fitri.

Rumput laut kering dijual melalui koperasi untuk selanjutnya dibawa ke pabrik di wilayah Makasar. Di pabrik, rumput laut diolah menjadi tepung rumput laut, yaitu bahan baku olahan makanan yang kaya akan nutrisi.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menempatkan rumput laut sebagai komoditas unggulan yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Untuk mendukung hal tersebut, KKP mengembangkan Tadui menjadi kampung budidaya rumput laut. Di sana KKP turut menciptakan pasar bagi para pembudidaya.

“Sekarang pembudidaya tidak perlu bingung harus memasarkan ke mana karena ada koperasi yang membeli. Koperasi ini juga turut didukung oleh KKP melalui akses permodalan yang diberikan dan dikelola oleh Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP),” tutup Fitri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here