Jakarta, 3 Desember 2024 — Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) mengadakan sharing manajemen usaha budidaya patin bersama Koperasi Produsen Mina Mitra Mandiri (3M). Berdiri sejak 2021 di Belitang, OKU Timur, koperasi ini hadir sebagai solusi bagi pembudidaya ikan dalam menghadapi tantangan seperti penyediaan bahan baku pakan, benih, obat ikan, hingga pemasaran. Dengan 297 anggota dan 22 karyawan, koperasi ini berfokus pada budidaya ikan serta produksi pakan patin.
Ketua Koperasi Produsen 3M, Purwanto, menyampaikan bahwa berdirinya koperasi ini sejalan dengan pengembangan Kampung Budidaya Ikan di OKU Timur. Dalam paparannya, ia menyoroti besarnya potensi sektor perikanan di wilayah tersebut, khususnya untuk komoditas patin. “Melalui koperasi, para pembudidaya dapat bekerja sama dan mengelola usaha mereka dengan lebih baik sehingga keuntungan yang diperoleh juga lebih besar,” ujar Purwanto.
Model bisnis koperasi ini memungkinkan para pembudidaya untuk memenuhi kebutuhan secara kolektif dalam skala besar. Selain itu, Koperasi Produsen 3M mengembangkan kawasan budidaya patin seluas 12 hektar, yang tidak hanya dirancang sebagai pusat produksi tetapi juga sebagai destinasi ekowisata. “Kami berharap kawasan ini menjadi destinasi ekowisata budaya khusus ikan patin dan menjadi lokasi studi banding,” tambah Purwanto.
Kepala Divisi Operasional dan Kemitraan Usaha LPMUKP, Ade Sunarma, memberikan masukan terkait standar pengelolaan kawasan, seperti instalasi pengolahan air limbah (IPAL), pengelolaan volume air, serta irigasi yang sesuai standar. Ia juga menekankan pentingnya memilih indukan berkualitas untuk keberlanjutan budidaya. Direktur LPMUKP, I Nengah Putra Winata, turut menyoroti pentingnya pembangunan laboratorium untuk memastikan kualitas air. “Kualitas air adalah faktor kunci keberhasilan budidaya, terutama dalam skala besar seperti ini,” ungkapnya.
Selain itu, Koperasi Produsen 3M juga mempresentasikan aplikasi digital yang mempermudah pemantauan kegiatan para pembudidaya. Aplikasi ini memungkinkan monitoring data hasil panen secara real-time, sehingga koperasi dapat mengambil keputusan strategis berdasarkan data yang terkumpul. Aplikasi ini juga mendukung penyusunan laporan yang lebih akurat dan sistematis.
Winata, Selaku Direktur LPMUKP mengapresiasi inovasi tersebut. “Aplikasi yang dikembangkan oleh Koperasi Produsen Mina Mitra Mandiri merupakan langkah inovatif yang patut diapresiasi. Teknologi ini mempermudah pengelolaan budidaya sekaligus menjadi contoh bagi koperasi lain untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas,” ujar Direktur LPMUKP.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kampung budidaya modern. Harapannya, inovasi dan sinergi yang terbangun mampu meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan para pembudidaya.