Nunukan – Ketika pinjaman modal cair, bukan lantas tugas pendamping selesai. Ia harus terus mendampingi nasabah sampai pinjaman lunas. Perkembangan usaha nasabah menjadi penting bagi program permodalan berpendampingan di seluruh pelosok nusantara, termasuk wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Salah satu pengemban tugas tersebut adalah Hanafiliansyah, mantan guru sekolah kejuruan yang kini lebih memilih profesi sebagai pendamping pelaku usaha kelautan dan perikanan potensial di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara. Lokasi Layanan Pendampingan (LLP) Nunukan melingkupi Pulau Sebatik yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Pria kelahiran 11 Agustus 1990 ini terpilih melalui seleksi pendamping di Lokasi Layanan Pendampingan (LLP) Nunukan pada 2018. Kurang lebih tiga tahun bertugas, putra asli Nunukan ini banyak mendampingi pengolah dan pemasar hasil perikanan. “Enam dari 12 debitur adalah pengolah dan pemasar. Dari Nunukan empat, Sebatik dua,” katanya.
Pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan. Terlebih para pemasar hasil perikanan yang masih berskala mikro dan kecil di Nunukan. Mobilitas mereka terhambat, padahal sasaran utama pemasaran adalah Malaysia sebagai wilayah terdekat. “Pandemi mereka langsung batuk,” ungkap Hanafi.
Kejadian ini mendorong Hanafi mengarahkan nasabah untuk melakukan pemasaran online melalui facebook dan story whatsapp. Ketika saran ini dilakukan, ternyata cukup membuahkan hasil, pesanan yang masuk lumayan banyak.
Meski begitu, namanya wilayah terdepan dan terluar, tentulah bukan perkara gampang bagi pendamping dalam mengawal usaha nasabah. Menuju Sebatik misalnya, Hanafi harus menempuh perjalanan darat dan laut dengan waktu tempuh satu sampai dua jam. “Pernah saya harus klarifikasi ke calon debitur naik perahu, hujan saat menyeberang laut sekitar setengah jam. Dari rumah ke pelabuhan setengah jam, menyeberang setengah jam, turun dari perahu ke lokasi setengah jam,” ceritanya.
Syukurlah, klarifikasi berjalan baik. Ia malah disuguhi kuliner khas Sebatik sebagai bentuk terima kasih nasabah atas tanggungjawab yang didedikasikannya. Kegigihan yang tak sia-sia. Hanafi pun pernah menjadi pendamping terbaik Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) pada 2020.
“Sebenarnya, harapan kita sebagai pendamping, yang paling utama proses proposal bisa lebih singkat, agar pengelolaan modal pelaku usaha kelautan dan perikanan bisa termanajemen dengan baik,” harap Hanafi.