Semangat mewujudkan program unggulan kampung budidaya yang digagas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan terus dilakukan pula oleh seluruh satuan kerja dilingkup KKP. Lembaga Pengelola Modal Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) salah satunya, LPMUKP siap memberikan dukungan bagi pengembangan usaha ikan gabus di Kabupaten Mandiangin Hulu Sungai Tengah (HST).
Direktur LPMUKP I Nengah Putra Winata menjelaskan langkah ini untuk merangkul program kampung budidaya yang tengah gencar digalakkan. Mengusung semangat tersebut, Winata melihat potensi emas dalam pengembangan ikan gabus, terutama jenis haruan. Melalui usaha ini, diharapkan ikan gabus akan menjadi sumber pangan utama yang mampu mendukung pertumbuhan sektor hilir.
“Saya melihat peluang luar biasa dalam mengolah ikan gabus ini menjadi berbagai produk bernilai tinggi, bahkan sebagai bahan baku industri yang tak ternilai,” jelas Winata saat melakukan kunjungan langsung beberapa waktu lalu.
Dalam mengelola pinjaman dana yang diberikan, Winata menyarankan pendekatan yang melibatkan koperasi. Pendekatan ini diharapkan dapat memungkinkan pengelolaan produksi, keuangan, dan pemasaran berjalan efisien sekaligus menjaga keteraturan pembayaran angsuran. Dengan model koperasi, setiap anggota dapat berpartisipasi aktif dan berkontribusi, sembari tetap meraih hasil dari usaha mereka melalui Sisa Hasil Usaha (SHU) pada akhir tahun.
Lebih lanjut, Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, Evalawati, pun menambahkan bahwa di Provinsi Kalimantan Selatan telah ditunjuk tiga lokasi sebagai Kampung Budidaya.
“Sudah ditetapkan tiga lokasi yang akan menjadi pusat pengembangan Kampung Budidaya, yaitu Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk Ikan Gabus, serta Kota Banjarbaru untuk Ikan Betok,” ungkapnya.
Respon positif pun datang dari para pelaku usaha. Mereka menunjukkan minat besar untuk segera mengajukan modal usaha kepada LPMUKP. Pasalnya, ikan gabus (Channa striata) memiliki potensi ekonomi yang tinggi, terutama harga jualnya.
Pengembangan usaha ikan gabus di wilayah ini diharapkan memberikan dampak positif pada perekonomian lokal. Selain itu, upaya ini juga diharapkan mendorong pertumbuhan industri hilir yang lebih berkelanjutan.