Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) kembali menggelar Sharing Session rutin bulanan, Senin, 7 Oktober 2024. Acara ini bertujuan memperdalam wawasan para pegawai tentang sektor Penangkapan Ikan Terukur (PIT), yang menjadi salah satu program unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Dengan menghadirkan narasumber dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT), LPMUKP berharap dapat memperkuat pemahaman para pegawainya dalam memberikan pendampingan yang lebih tepat sasaran kepada para debitur yang bergerak di sektor ini.
Mengawali sesi, Eko Wibowo dari Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan memaparkan tata kelola kapal dan alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di Indonesia. Ia menjelaskan berbagai jenis kapal berdasarkan ukuran Gross Ton (GT), serta regulasi terkait penggunaan kapal sesuai dengan kapasitasnya. Tak hanya itu, Eko juga menguraikan beragam jenis Alat Penangkapan Ikan (API) yang diizinkan dan diatur secara ketat untuk mendukung kelestarian sumber daya laut. Pemaparan ini menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara produktivitas dan keberlanjutan di sektor perikanan.
Sesi kedua diisi oleh Khalamsyah Ridwan dari Direktorat Perizinan dan Kenelayanan, yang mengupas dasar hukum perizinan kapal perikanan serta kelayakan berlayar. Khalamsyah menekankan pentingnya Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) sebagai instrumen yang mendukung pengelolaan API secara berkelanjutan, termasuk sanksi bagi pelanggar regulasi. Beliau juga memberikan pembaruan terkait persyaratan terbaru dan perkembangan regulasi di sektor ini.
Dengan informasi dan wawasan yang disamp aikan, para pegawai LPMUKP diharapkan semakin mampu memberikan pendampingan yang terarah dan relevan kepada debitur LPMUKP, khususnya dalam mendukung keberhasilan program Penangkapan Ikan Terukur (PIT). Sharing session ini tak hanya memperkaya pemahaman pegawai, tetapi juga memastikan LPMUKP selangkah lebih maju dalam mendukung keberlanjutan sektor perikanan nasional.
